Oleh: M. Hady Mashury |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan
suatu proses, perbuatan dan cara mendekati peserta didik dan mempermudah
pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri. Metode Pembelajaran merupakan cara
atau tekhnik pengkajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guna saat
pengkajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun kelompok.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung
pasti akan didukung oleh metode dan pendekatan pembelajaran, karena dalam
pembelajaran, apabila sudah menggunakan kedua sistem diatas maka
komponen-komponen pendidikan akan berjalan dengan baik, khususnya pendidikan
Islam baik secara efektif dan efisien. Dalam pembelajaran metode dan pendekatan
tidak bisa dipisahkan karena kedua unsur ini merupakan alat dan cara yang
digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan. Dilihat dari permasalahan
diatas, maka penulis membuat makalah ini dengan judul “Pendekatan dan Metode
dalam Pendidikan Islam ”
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan dalam pendidikan
Islam?
2. Apa saja macam-macam pendekatan dalam
pendidikan Islam?
3. Apa pengertian metode pendidikan dan
pengajaran dalam pendidikan Islam?
4.
Apa saja macam-macam metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Dalam Pendidikan Islam
Pendekatan
pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara mendekati
serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan pendidikan,
metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan berfungsi sebagai alat
bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan.
Selain metode-metode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam,
pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan
penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses
belajar mengajar. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk
mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan
pendidikan yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan pendidikan
anak didik yang berdasarkan skill yang dimilikinya.
A. Macam-Macam Pendekatan Dalam Pendidikan Islam
Pendekatan
pendidikan Islam yang seharusnya dipahami dan dikembangkan oleh para pendidik
adalah meliputi:
1.
pendekatan psikologis yang tekanannya diutamakan pada
dorongan- dorongan yang bersifat persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan
yang mampu menggerakan daya kognitif (mencipta hal-hal baru), konotatif (daya
untuk berkemauan keras), dan afektif (kemampuan yang menggerakkan daya
emosional).[1] ketiga
daya psikis tersebut dikembangkan dalam ruang lingkup penghayatan dan
pengamalan ajaran agama di mana faktor-faktor pembentukan kepribadian yang
berproses melalui individualisasi dan sosialisasi bagi hidup dan kehidupannya
menjadi titik sentral perkembangannya.
2.
pendekatan sosial-kultural ,yang ditekankan pada usaha
pengembangan sikap pribadi dan sosial sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang
berorientasi kepada kebutuhan hidup yang semakin maju dalam berbudaya dan
berperadaban. Hal ini banyak menyentuh permasalahan-permasalahan inovasi ke arah
sikap hidup yang alloplastis (bersifat membentuk lingkungan sesuai dengan ide
kebudayaan modern yang dimilikinya), bukannya bersifat auto plastis (hanya
sekedar menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada)
3.
pendekatan religi,yakni suatu pendekatan yang membawa
keyakinan (aqidah) dan keimanan dalam pribadi anak didik yang cenderung ke arah
komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam dan meluas). Pandangan yang
demikian, terpancar dari sikap bahwa segala, ilmu pengetahuan itu pada
hakikatnya adalah mengandung nilai-nilai ke- Tuhanan. Sikap yang demikian harus
di internalisasikan (dibentuk dalam pribadi) dan dieksternalisasikan (dibentuk
dalam kehidupan di luar diri pribadinya.
4.
pendekatan historis, yang ditekankan pada usaha
pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui proses kesejarahan.
Dalam hubungan ini penyajian serta faktor waktu secara kronologis menjadi titik
tolak yang dipertimbangkan dan demikian pula faktor keteladanan merupakan
proses identifikasi dalam rangka mendorong penghayatan dan pengamalan agama.
5.
pendekatan komparatif, yaitu pendekatan yang dilakukan
dengan membandingkan suatu gejala sosial keagamaan dengan hukum agama yang
ditetapkan selaras dengan siatuasi dan zamannya. Pendekatan komparatif ini
sering diwujudkan dalam bentuk komparatif studi, baik di bidang hukum agama
maupun juga antara hukum agama itu sendiri, dengan hukum lain yang berjalan,
seperti hukum adat, hukum pidana/perdata, dan lain-lain.
6.
pendekatan filosofis, yaitu pendekatan yang berdasarkan
tinjauan atau pandangan falsafah. Pendekatan demikian cenderung kepada usaha
mencapai kebenaran dengan memakai akal atau rasio. Pendekatan filosofis sering
dipergunakan sekaligus dengan pola berpikir yang rasional dan membandingkan
dengan pendapat-pendapat para ahli filsafat dari berbagai kurun zaman tertentu
beserta aliran filsafatnya.
B. Pengertian Metode Dalam Pendidikan Islam
Metode Berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya “melalui” dan hodos
yang artinya” jalan atau cara”. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui
untuk mencapai tujuan.[2]Adapun
istilah metodologi berasal dari kata metoda
dan logi. Logi berasal dari bahasa
Yunani yang memiliki arti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang
jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[3]
Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang
digunakan kata atthariqah, manhaj,
dan alwashilah. Thariqah berarti
jalan, manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara atau mediator.[4]
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan
Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan
pendidikan Islam.[5] Dalam
penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana
seseorang pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya dengan
tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya ilmu pendidikan islam.
Pribadi
yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah swt. Tujuan diadakan
metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih
berdaya dan berhasil guna menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan
ketentuan ajaran Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar
peserta didik secara mantab.
Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode
pandidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada
peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama
dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di
samping itu, dalam uraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan
adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi
antara pendidik dan peserta didik.[6]
Metode
pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses
belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem
pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran
berlangsung.[7]
C. Macam-Macam Metode Dalam Pendidikan Islam
Pada dasarnya metode pendidikan Islam sangat
efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga
aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati
manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendekatan Islam.
Selain itu, metode pendidikan Islam akan mampu menempatkan manusia diatas.
luasnya permukaan bumi dan dalam masa yang tidak demikian kepada penghuni bumi
lainnya.[8]
Metode
dalam pendidikan Islam meliputi :
1. metode dialog Qur’ani dan nabawi, adalah pendidikan dengan cara
berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al Qur’an dan hadits-hadits nabi.
Metode ini, disebut pula metode khiwar yang meliputi dialog khitabi dan
ta’abudi (bertanya dan lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggambarkan
lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan),
dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). Untuk yang
terkhir ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka
bertanya sesuatu kepada Rosulullah.
2. metode kisah qur’ani dan nabawi metode kisah disebut juga metode
cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun
tertulis dengan menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah Islam, yakin
Al-qur’an dan Hadits. Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan
karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta
didik, dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta
didik, mereka secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut
sebagai uswah (suri tauladan).
Kisah-kisah
dalam Al-qur’an dan Hadits, secara umum bertujuan untuk memberikan pengajaran
terutama kepada orang-orang yang mau menggunakan akalnya. Relevansi antara
cerita Qur’ani dengan metode penyampaian cerita dalam lingkungan pendidikan ini
sangat tinggi. Metode ini merupakan suatu bentuk teknik penyampaian informasi
dan instruksi yang amat bernilai, dan seorang pendidik harus dapat Pendidikan
Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. memanfaatkan
potensi kisah bagi pembentukan sikap yang merupakan bagian esensial pendidikan
Qur’ani dan Nabawi.
3. metode perumpamaan Metode ini, disebut pula metode
“amsal” yakni cara mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah
memahami suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan
psikologi edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian
maksudnya.
4.
metode keteladanan Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu
metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan
yang baik kepada anak didik. Dalam Al-qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan
kata uswah yang kemudian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah
yang berarti teladan yang baik. Metode keteladanan adalah suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan yang
baik kepada anak didik agar ditiru dan dilaksanakan. Dengan demikian metode
keteladanan ini bertujuan untuk menciptakan akhlak al-mahmudah kepada peserta
didik. Seperti pada Surah Q.S Al-Ahzab ayat 21
Artinya : Sesungguhnya
Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
5. metode ibrah dan mau’izhah Metode ini disebut juga metode
“nasehat” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik
memberi motivasi. Metode Ibrah atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam
pembentukan anak didik terhadap hakekat sesuatu, serta memotivasinya untuk
bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam.
Menurut Al-qur’an, metode nasehat hanya
diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu
kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau kebenaran
tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar
psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati,
terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.
6.
metode targhib dan tarhib Metode ini, disebut pula metode “ancaman” dan
atau “intimidasi” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara
pendidik memberikan hukuman atas kesalahan yang dilakukan peserta didik.
Istilah targhib dan tarhib dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah berarti ancaman atau
intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan
Rosulnya. Jadi, juga dapat diartikan sebagai ancaman Allah melalui penonjolan
salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar mereka (peserta didik) teringat
untuk tidak melakukan kesalahan.[9]
Sedangkan
metode pengajaran dalam pendidikan Islam meliputi :
1. metode ceramah metode ceramah yaitu suatu cara
penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Peran seorang murid
disini sebagai penerima pesan, mendengar, memperhatikan, dan mencatat
keterangan- keterangan guru. Metode ini layak dipakai guru bila pesan yang disampaikan
berupa informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru adalah seorang
pembicara yang baik.
2. metode diskusi metode diskusi adalah suatu proses
yang melibatkan dua individu atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling
berhadapan, saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan
memecahkan sebuah masalah tertentu. Sebagaimana firman Allah di Surah An-Nahl:
125 Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.”
(An-Nahl: 125)
3. metode tanya jawab yaitu penyampaian pelajaran dengan
cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid
atau dapat juga dari murid kepada guru.
4. metode pembiasaan yaitu sebuah cara yang dapat
dilakukan untuk membiasakan anak didik
berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan agama Islam.
5. metode keteladanan yaitu hal-hal yang dapat ditiru
atau di contoh oleh seseorang dari orang lain, namun keteladanan yang dimaksud
disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan islam,
yaitu keteladanan yang baik, sesuai dengan pengertian uswah dalam ayat- Al-
Qur'an.
6. metode
pemberian ganjaran yaitu pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku
baik anak didik. Macam-macam ganjaran: pujian yang indah, imbalan
materi/hadiah, doa, tanda penghargaan, wasiat pada orang tua.
7. metode pemberian hukuman metode ini kebalikan dari metode
pemberian ganjaran yang mana kelebihan dan kekuragannya hampir sama.
8. metode sorogan Inti metode ini adalah
berlangsungnya proses belajar mengajar secara face to face, antara guru dan
murid.
9. metode bandongan menurut Zamar Khasy Dhofier, yaitu
sekelompok murid mendengarkan seorang guru yang membaca, menerangkan dan sering
kali mengulas buku-buku Islam dalam bahasa Arab.
10. metode mudzakarah yaitu suatu cara yang digunakan
dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan jalan mengadakan pertemuan ilmiah
yang secara khusus membahas persoalan yang bersifat keagamaan, nama lainnya
majmaal al-buhust. Mudzakarah dibedakan menjadi 2, yaitu:
1). Mudzakarah yang diselenggarakan oleh
sesama santri untuk membahas suatu masalah, 2). Mudzakarah yang dipimpin oleh
seorang kyai, dimana hasil mudzakarah diajukan untuk
dibahas dan dinilai dalam suatu seminar. (Kasbollah, K.1993).
11. metode kisah Yaitu suatu cara dalam menyampaikan
suatu materi pelajaran dengan menuturkan materi pelajaran secara kronologis
tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal yang sebenarnya terjadi ataupun hanya
rekaan belaka. Metode kisah didunia pendidikan yang tidak diragukan
kebenarannya adalah “Qur'ani dan kisah Nabi”.
12. metode pemberian tugas Dimana guru memberikan sejumlah
tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka
disuruh untuk mempertanggung jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru biasa
berbentuk memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal
pelajaran.
13. metode karya wisata yaitu suatu metode mengajar dimana
siswa dan guru pergi meninggakan sekolah menuju suatu tempat untuk menyelidiki
atau mempelajari hal-hal tertentu.
14. metode eksperimen menurut Zakiyah Daradjat, metode percobaan
yang biasanya dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut
Departemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada
pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah.
15.
metode latihan menurut zuhairini,yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan
jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan atau
biasa disebut dengan ulangan.
16. metode sosio-drama Yaitu suatu metode mengajar dimana
guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan
peran tertentu, seperti yang terdapat dalam masyarakat sosial. Tujuannya adalah
agar siswa menghayati dan menghargai perasaan orang lain, membagi tanggung
jawab dalam kelompok, merangsang siswa berpikir dan memecahkan masalah.
(Kasbollah, K.1993).
17. metode simulasi Yaitu penekanan dalam metode
simulasi adalah pada kemampuan siswa untuk berimitasi sesuai dengan objek yang
diperankan. Dan pada titik finalnya siswa mampu untuk mendapatkan kecakapan
bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi yang sebenarnya. 18. metode kerja lapangan yaitu suatu
cara mengajar yang bertujuan memberikan pengalaman kerja nyata bagi anak didik
diluar kelas (dimana saja bisa).
19. metode demonstrasi yaitu metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada
siswa. Dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran fikih. Langkah-langkah
penerapan metode demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
20.
metode kerja kelompok istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa
siswa-siswa dalam suatu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun
kecil yang didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama.[10]
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Pendekatan dalam pendidikan Islam
merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar
2. Macam-macam pendekatan dalam
pendidikan Islam
a. Pendekatan Psikologis
b. Pendekatan Sosial-Kultural
c.
Pendekatan Religik
d.
Pendekatan Historis
e.
Pendekatan Komparatif
f.
Pendekatan Filosofis
3. Metodologi pendidikan Islam adalah
cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam.
4. Metode dalam Pendidikan Islam
meliputi :
a)
Metode Dialog Qur’ani Dan Nabawi d) Metode Keteladanan
b) Metode Kisah Qur’ani Dan Nabawi e)
Metode Ibrah Dan Mau’izhah
c) Metode Perumpamaan f) Metode Targhib Dan Tarhib
5.
Metode Pengajaran dalam Pendidikan Islam Meliputi :
a) Metode Ceramah k)
Metode Kisah
b)
Metode Diskusi l)
Metode Pemberian Tugas
c)
Metode Tanya Jawab m)
Metode Karya Wisata
d)
Metode Pembiasaan n)
Metode Eksperimen
e) Metode Keteladanan o) Metode Latihan
f) Metode Pemberian Ganjaran p) Metode Sosio-Drama
g) Metode Pemberian Hukuman q) Metode Simulasi
h)
Metode Sorogan r)
Metode Kerja Lapangan
i) Metode Bandongan s) Metode Demonstrasi
j) Metode Mudzakarah t) Metode Kerja Kelompok
B. SARAN
Dari makalah
yang kami buat semoga akan menjadikan manfaat bagi kita semua. Namun, penulis
menyadari dari pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan baik dari tulisan
maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
An
Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat.
Jakarta : Gema Insani. 1995.
Armai,
Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press,
2002. Mujib, Abdullah.
Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset. 2008. Nata, Abudin,
Prof, Dr, MA.
Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya
Media Pratam, 2005) Ubhiyati, Nur.
Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV.
Pustaka Setia, 1997. http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html.
diakses 17 Maret 2013
[1]) Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka, 1999, h. 218
[4])H. Abudin
Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), Edisi
Baru, hal. 144
[5]) Arief Armai,
Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta : Ciputat Press, 2002),
41
[7]
http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013/,diakses
pada tanggal 26 november 2015, pukul 19.30 WIB
[9] )Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html.
diakses 17 Maret 2013
[10]
)http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013/
diakses pada tanggal 26 november 2015, pukul 19.30 WIB
ijin copy ustadz
ReplyDelete