MALANG, SUARA KAMPUS. STAINU
– Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Jamuskalimoshodho STAINU Malang telah
usai menggelar pendakian panjang dalam rangka Up-Grading angota tahun 2016.
Para anggota Mapala yang telah usai menjelajah ke dataran
tinggi Butak, kota Batu, Jawa Timur mulai tanggal 01– 04 Mei 2016 dan melakukan
pemasangann plang tanda pendakian. Sekarang para pendaki telah kembali
ke kampus dan melanjutkan kembali aktifitasnya sebagai mahasiswa seperti semula.
“Ini
merupakan salah satu agenda awal perjalanan panjang dalam Tim Mapala ini. Agenda
Up-Grading anggota ini bertujuan agar para angota bisa mempersiakan diri
sebelum terjun ke lapangan yang sebenarnya. Sehingga setelah melaksanakan Up-Grading ini, mereka bisa melakukan ekspedisi yang
sebenarnya,” kata Komandan Mapala STAINU Rafi Rojikin saat ditemui di depan
kampus mempersiapkan keberangkatannya kemarin, Minggu (1/5/2016).
Setelah melaksakan
Up-Grading anggota, Rafi mengatakan, ini merupakan tahap awal dalam kegiatan Mapala ini. Perjalanan ini masih panjang, dan ini merupakan salah satu pembentukan karakter dalam
bergiat ke alam bebas.
“Perjalanan
selama 3
hari di Gunung Butak akan menunjukkan batas maksimal mental, menempa kemampuan fisik dan
mental hingga menjadi pribadi yang tangguh. Kami sebagai anggota Mapala udah
merasakan manfaat dari perjalanan panjang,” ujarnya.
Perjalanan panjang Mapala STAINU diakui dilakukan sebagai penerapan
nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kegiatan ini juga merupakan penerapan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian
mayarakat,” kata wakil Komandan Mapala STAINU 2016 Hasyim As’ary .
Hasyim menjelaskan kegiatan penjelajahan di Dataran Tinggi Yang bertujuan untuk
mengasah kemampuan dalam proses persiapan melakukan kegiatan alam bebas mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pasca kegiatan.
Untuk
pengabdian masyarakat, Hasyim menjelaskan bahwa dalam perjalanan panjang, Mapala STAINU kedepan akan melakukan bakti sosial dalam rangka
berbagi kepada masyarakat di tempat yang dituju. “Kita akan lakukan pengenalan
hidup bersih dan sehat (PHBS) ke masyarakat. Untuk penelitian, kita ingin gali
potensi alam dalam prespektif Aswaja. Kita lihat Alam punya banyak potensi yang bisa dilindungi yang nantinya dapat memberi
kita arti Hablum minal ‘Alam,” tutur Hasyim, Yang biasa disapa mas Kasyim.
Kota Batu merupakan daerah dataran tinggi yang mempunyai
banyak pegunungan yang
memiliki banyak panorama keindahan alami. Wilayah dataran tinggi kota Batu termasuk ke dalam BKSDA (Balai
Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Timur.
Salah satu gunung yang berada di jajaran Pegunungan kota Batu adalah Gunung Butak yang berketinggian 2868 meter di atas permukaan laut. Gunung Butak memiliki keanekaraaman hayati berupa flora dan fauna yang beranekaragam.
Salah satu gunung yang berada di jajaran Pegunungan kota Batu adalah Gunung Butak yang berketinggian 2868 meter di atas permukaan laut. Gunung Butak memiliki keanekaraaman hayati berupa flora dan fauna yang beranekaragam.
Di dataran
tinggi Butak, terdapat kera, rusa, dan burung-burung lain. Selain itu, di puncak Gunung Butak juga terdapat situs-situs
arkeologis. Di salah satu titik pendakian Butak memiliki bentang alam berupa
hamparan padang savana yang luas.
“Semoga
dalam tahap kedua ini, anggota bisa mengimbangi kemampuan teknis yang dilakukan pada tahap
satu, dan tahap ini juga sebagai praktek kecil sebelum masuk ke dalam tahap
tiga”, ungkap Rafi selaku Komanadan Mapala STAINU. Dengan melakukan segala final project bidang-bidang
yang telah ditentukan pada
tahap ini. Untuk para anggota
Mapala STAINU 2016, semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya. Amin.(Red/Al-Majdub).
No comments:
Post a Comment