Monday, February 5, 2018

Makalah Analisis Materi Aqidah Akhlaq

Makalah Analisis PAI
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada hakekatnya analisis materi bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang cakupan kurikulum, mengenai buku yang menjadi acuan, mengetahui bagian-bagian yang bisa digunakan dalam pembelajaran, mengetahui struktur bab dan jenis latihan yang ada dan juga untuk menentukan bahan ajar dalam pembelajaran.
Analisis materi Akidah Akhlak pada dasarnya membandingkan  dan mencari perbedaan dan persamaan materi yang ada pada semua tingkatan melalui sumber buku ajar, kurikulum, struktur buku, konsep dasar yang digunakan serta semua hal yang berkaitan dengan belajar mengajar di kelas. Akan tetapi kami hanya dapat menganalisis pada beberapa tingkatan saja.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana struktur buku yang dipakai untuk materi akhlaq SMK?
2.      Bagaimana peta konsep materi akhlak SMK?
3.      Bagaimana pengertian konsep materi akhlak SMK?
4.      Bagaimana contoh konsep dasar dari materi akhlak SMK?
5.      Bagaimana menganalisis materi akhlak disemua tingkatan?

C.    TUJUAN
1.      Mengetahi struktur buku yang dipakai untuk analisis materi akhlak SMK
2.      Mengetahui peta konsep materi akhlak SMK
3.      Mengetahui pengertian konsep materi akhlak SMK
4.      Mengetahui contoh konsep dasar dari materi akhlak SMK
5.      Menganalisis materi akhlak disemua tingkatan



BAB II
PEMBAHASAN
A.    STRUKTUR BUKU
Buku ajar yang kami analisis adalah Buku Pendidikan Akhlak 12 Untuk SMA / SMK / MA Muhammadiyah, Drs. R. Efendie Rimawan, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Yogyakarta.
AKHLAK KELAS XII
SEMESTER GASAL
BAB I
ETOS KERJA DAN PRODUKTIFITAS KERJA
  1. ETOS KERJA
  2. PRODUKTIFITAS KERJA
BAB II
ADIL DAN BIJAKSANA
  1. ADIL
  2. BIJAKSANA
BAB III
HARGA DIRI, QANA’AH DAN DISIPLIN
  1. HARGA DIRI
  2. QANA’AH
  3. DISIPLIN
BAB IV
ETIKA PERGAULAN PRIA DAN WANITA DAN PERGAULAN SESAMA MUSLIM
  1. ETIKA PERGAULAN PRIA DAN WANITA
  2. PERGAULAN SESAMA MUSLIM
BAB V
PERGAULAN DENGAN PEMELUK AGAMA LAIN
  1. MATERI
  2. UJI KOMPETENSI
BAB VI
BERPAKAIAN DAN BERHIAS SESUAI AJARAN ISLAM
  1. MATERI
  2. UJI KOMPETENSI
BAB VII
BERTAMU DAN MENERIMA TAMU SESUAI AJARAN ISLAM
  1. MATERI
  2. UJI KOMPETENSI
SEMESTER GENAP
BAB VIII
RIDDAH
  1. MATERI
  2. UJI KOMPETENSI
BAB IX
BERLEBIH-LEBIHAN
  1. MATERI
  2. UJI KOMPETENSI
BAB X
MENGGUNJING, ADU DOMBA DAN FITNAH
  1. MENGGUNGJING
  2. ADU DOMBA
  3. FITNAH
BAB XI
PERJUDIAN
  1. MATERI
  2. UJI KOMPETENSI
BAB XII
KHAMAR DAN NAPZA
  1. KHAMAR
  2. NAPZA
BAB XIII
RISYWAH DAN PENYAKIT MASYARAKAT
  1. RISYWAH
  2. PENYAKIT MASYARAKAT
                Dari struktur buku diatas kami dapat memberi kesimpulan bahwa dalam pengelompokan materi sudah baik yaitu sudah ada pemisahan antara akhlak terpuji dan akhlak tercela yaitu pada semester gasal akhlak tercela dan semester genap akhlak tercela. Materi yang diajarkan sudah sesuai dengan kurikulum, tapi kami kurang sependapat dengan urutan materi. Menurut kami konsep perjudian, khamar dan napza diajarkan setelah konsep penyakit masyarakat karena ketiganya adalah bagian dari penyakit masyarakat.
B. PETA KONSEP
Produktivitas Kerja
 
Etos Kerja
 
                                                                                                                                    
 


Bijaksana
 
                                                                                                                       
Disiplin
Qan
 
INTRA PERSONAL
 
                                                                                                                       
                                                                                                                               
AKHLAK TERPUJI
 
 



Etika Pergaulan pria dan wanita
 
                                                                                                                                 
 



Berpakaian dan berhias sesuai ajaran islam
 
Pergaulan dengan pemeluk agama lain
 
                             
INTER PERSONAL
 
                                                                                                                             

Berpakaian dan berhias sesuai ajaran islam
 
                                                                                                                                      
AKHLAK
 
                                                                                                                                       
                     
 


INTRA PERSONAL
 
Berlebih-lebihan
 
                                                                                                                    
 



AKHLAK TERCELA
 
                                                                                                                                                     
Menggunjing
 
Fitnah
 
Adu Domba
 
                                                                                                                           
 



Khamer
 
                                                                                                                                
 




C.    PENGERTIAN KONSEP
SEMESTER GASAL
1.      ETOS KERJA DAN PRODUKTIFITAS KERJA
ETOS KERJA
Etos Kerja dari bahasa Yunani, ethos yang berarti semangat, karakteristik dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan yang bersifar khusus tentang seorang individu atau sekelompok manusia. Jadi etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok untuk meraih prestasi yang optimal.
a.       Ciri-ciri etos kerja muslim antaralain :
1)      Memiliki keiklasan
2)      Memiliki kejujuran
3)      Memiliki sikap percaya diri
4)      Memiliki semangat belajar/haus mencari ilmuMemiliki semangat perubahan
5)      Memiliki insting bertanding (fastabiqul khairat )
6)      Tangguh dan pantang menyerah
b.      Manfaat kerja keras
1)   Tidak larut dalam hal-hal yang negatif, karena waktunya diisi dengan kegiatan (kerja)
2)   Dipandang oranglain sebagai orang yang ulet, kreatif, tidak dipandang sebagai pengaanguuran
3)   Kebutuhan hidup terpenuhi sehingga terjadilah kedamaian dalam keluarga
4)   Menjadi sosok yang diperhitungkan ( dihargai ) karena bermanfaat ditengah-tengah masyarakat, bangsa, negara, sehingga negara menjadi makmur dari orang-orang atau penduduk yang rajin dan giat bekerja.
Contoh : kerja keras rasulullah SAW semenjak ia kanak-kanak sampai akhir hayat ia gemar berniaga (berdagang) dengan semangat dan kejujuran



PRODUKTIVITAS KERJA
Produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Jadi Produktivitas Kerja adalah keadaan seseorang yang senantiasa meningkatkan kerja untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik atau banyak dari yang sebelumnya.
Ciri-ciri orang yang produktif
1)      Selalu berpikir rasional dengan penuh pertimbangan.
2)      Dalam bertindak dan memutuskan sesuatu senantiasa berorientasi ke masa depan.
3)      Senantiasa memanfaatkan waktu.
4)      Terbuka untuk menerima pendapat oranglain.
5)      Berorientasi pada prestasi.
6)      Memiliki wawasan yang luas dan bisa berkomunikasi dengan siapa saja.
7)      Senantiasa hemat atau tidak mubadzir dan lain-lain.
Contoh : seorang petani kurma berusaha meningkatkan hasil panen kurmanya dengan cara mengawinkan kurma yang kurang subur dengan kurma yang subur
2.        ADIL DAN BIJAKSANA
Adil berasal dari kata “al-‘adlu” yang berarti antara lain sama dan seimbang. Dari arti tersebut mempunyai dua pengertian, yaitu:
·         Pengertian pertama adil adalah membagi sama banyak atau memberikan yang hak yang sama kepada orang-orang atau kelompok dengan status yang sama
Contoh : semua warga negara sekalipun dengan status sosial-ekonomi-politik yang berbeda-bada mendapatkan perlakuan hukum yang sama
·         Pengertian kedua adil adalah memberikan hak seimbang dengan kewajiban atau memberi sesuai dengan kebutuhannya
Contoh : orang tua membiayai pendidikan anak-anaknya sesuai dengan tingkat kebutuhan masing-masing sekalipun secara nominal masing-masing anak tidak mendapatkan jumlah yang sama.
a.    Macam-macam adil :
1)      Adil terhadap diri sendiri (Q.S An Nissa : 135 )
2)      Adil dalam mendamaikan perselisihan ( Q.S Al- hujurat :9 )
3)      Adil dalam berkata ( Q.S Al Anam : 152)
4)      Adil terhadap musuh ( Q.S Al Maidah : 8 )
5)      Adil terhadap istri dan anak ( Q.S An Nissa : 3 dan 129 )
6)      Adil dalam menegakkan hukum ( Q.S An Nissa : 58 )
b.    Hikmah berlaku adil
1)      Suasana aman, tenang, tentram karena tidak ada yang dikecewakan atau dirugikan.
2)      Membentuk pribadi yang baik dan patuh kepada Allah SWT.

BIJAKSANA
Bijaksana berasal dari kata bahasa Arab al-hikmah. Dalam kamus bahasa Indonesia, Bijaksana adalah (1) selalu menggunakan akal budinya, arif, tajam pikiran, (2) pandai dan hati-hati, apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.
Contoh : bijaksana dalam memilih waktu yang tepat,bijaksana dalam menerima dan menyampaikan perbedaan pendapat,bijaksana dalam perkataan atau memilih bahasa yang tepat,bijaksana dalam menentukan tindakan.
Hikmah berperilaku bijaksana :
a.       Merasa bahagia karena segala sikap, bicara tindakan , dan tingkakhlaku berdasarkan pada pertimbangan yang matang.
b.      Terhidarakan dari dorongan hawa nafsu dan emosi yang mendatangkan kerusakan dan kerugian.
3.    HARGA DIRI, QANA’AH DAN DISIPLIN
HARGA DIRI
Harga Diri adalah kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri atau tingkat harkat kemanusiaan. Yaitu menyangkut derajat(kemanusiaan), mutu, nilai, harga, tenaga,kekuatan, gerak, dan sebagainya.
Menyadari demikian penting akan harga diri bagi hidup dan kehidupan manusia, maka sudah seharusnya manusia berupaya membangun harga diri antara lain :
a.       Mempertebal keyakinan kepada Allah SWT.
b.      Selalu dzikir atau ingat kepada Allah
c.       Mempunyai keberanian
d.      Mengedepankan kemadirian.
Hikmah yang dapat diambil dari membangun harga diri :
a.    Memiliki mental yang mantap
b.    Cenderung lebih tenang atau tentram dalam hidup
c.    Semakin percaya diri
d.    Mempunyai wibawa
Contoh : menjaga dan menyelamatkan kehormatan diri dengan tidak mengambil hak orang lain dengan cara yang tidak sah seperti korupsi,kolusi,manipulasi,dll
QONA’AH
Qana’ah adalah rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki,serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Orang yang qana’ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan tetap rela hati menerima hasil tersebut dengan rasa syukur terhadap Allah SWT.
a.    Tanda-tanda orang qona’ah :
1)        Selalu giat berusaha, dengan tetap rela hati serta bersyukur kepada Allah SWT apabila hasilnya tidak sesuai yang diharapkan.
2)        Selalu menjauhkan diri sifat serakah, tamak, dll.
3)        Memiliki pendirian bahwa semua rizki itu datangnya dari Allah SWT.
b.    Hikmah qona’ah :
1)      Meimbulka ketentraman batin dan kebahagiaan hidup
2)      Selalu rela dengan segala ketentuan Allah dalam hidupnya
3)      Memperteguh tekat dan memperkuat langkah dalam mencari anugrah Allah SWT
Contoh : tidak cepat putus asa,selalu berfikir positif dan maju,dll
DISIPLIN
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib,dsb). Disiplin pada hakekatnya adalah pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan peraturan.
Macam – macam disiplin :
a.         Disiplin dalam penggunaan waktu
b.        Disiplin dalam beribadah
c.         Disiplin dalam berlalulintas
d.        Disiplin dalam bermasyarakat
e.         Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
f.          Disiplin dalam pekerjaan
Contoh : mengerjakan sholat tepat waktu



4.    ETIKA PERGAULAN PRIA DAN WANITA DAN PERGAULAN SESAMA MUSLIM
ETKA PERGAULAN PRIA DAN WANITA
Pergaulan Islami adalah hubungan dalam berkawan dan bersaudara antara dua orang atau lebih yang dilandasi iman kepada Allah,saling mencintai dan bertujuan mengharap ridha Allah. demikina juga berpisahpun karena Allah
Batas – batas pergaulan pria dan wanita :
a.       Tidak berduaan yang bukan mahram ( khalwat )
b.      Menundukkan / mengalihkan pandangan dihadapan bukan mahram
c.       Tidak bersentuhan / berdesakan dengan bukan mahram
Contoh : tidak berdua-duaan (pria dan wanita) yang bukan mahram
PERGAULAN SESAMA MUSLIM
Pergaulan sesama muslim adalah hidup bersaudara dan berteman antar sesama muslim yang dilandasi iman kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa melihat warna kulit,bahasa,suku,bangsa,dan kewarganegaraan.
Tuntunan amalan dalam pergaulan sehari-hari antara lain :
a.       Mengucap dan menjawab salam
Islam mengajarkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam apabila bertemu ( Q.S. An Nissa : 86 )
b.      Berjabat tangan
Rasulullah saw mengajarka bahwa untuk lebih menyempurnakan salam dan menguatkan tali ukhuwah Islamiyah, sebaiknya ucapan salam diikuti dengan berjabat tangan ( bersalaman ) tentu jika memungkinkan. Berjabat tangan harus dilakukan dengan penuh keikhlasan.
Contoh : mengucap salam apabila bertemu,menjenguk orang yang sakit
5.      PERGAULAN DENGAN PEMELUK AGAMA LAIN
Pergaulan dengan pemeluk agama lain adalah hidup berkawan/berteman dengan pemeluk agama lain dengan prinsip hubungan kemanusiaan
Dalam berhubungan dengan masyarakat non muslim Islam mengajarkan kepada kita untuk toleransi, yaitu menghormati keyakinan umat lain tanpa berusaha memaksakan keyakinan kita kepada mereka. ( Q.S Al Baqarah : 256 ). Kalau berdialog dengan mereka, kita berdialog dengan cara yang terbaik ( Q.S Al Ankabut : 46 ). Tidak boleh menghina agama atau keyakinan mereka, apabila mencela Tuha mereka.
Contoh : kasih sayang dan pencegahan kerusakan,toleransi,kesatuan umat manusia,dan sebagainya

6.      BERPAKAIAN DAN BERHIAS SESUAI AJARAN ISLAM
Berpakaian dan berhias secara ajaran Islam adalah mengenakan pakaian dan menghias diri sehingga menjadi  indah, rapi, bersih, dan baik sesuai ajaran Islam.
a.       Fungsi dan manfaat pakaian
1)      Fungsi religius
Pakaian dalam Islam berfungsi untuk menutup aurat yang sebenarnya bertujuan untuk menjaga kehormatan dan harga diri manusia. Bagi laki-laki auratnya harus ditutup mulai dari bagian pusar sampai lutut. Dan sementara bagi perempuan seluruh bagian tubuhnya merupakan aurat kecuali bagian wajah dan telapak tangan.
2)      Fungsi estetika
Pakaian berfungsi untuk menunjukkn bahwa manusia merupakan makhluk yag memiliki jiwa seni.
3)      Fungsi medis
Pakaian berfungsi untuk melindungi kesehatan manusia dari berbagai penyakit atau gangguan alam. Dengan mengenakan pakaian tubuh manusia akan lebih terlindungi dan terjaga dengan baik.
b.         Cara berpakaian kaum muslim dengan ketiga fungsi di atas , hendaklah juga sesuai tuntunan sbb :
1)      Menutup aurat
2)      Memilih pakaian yang layak dan bersih
3)      Tidak untuk kesombongan
4)      Tidak dari bahan transparan
c.         Etika berhias dalam Islam :
1)      Dilarang tasyabuh (model kaum laki-laki meyerupai model kaum perempuan atau sebaliknya
2)      Tidak tabdzir (bersifat berlebih-lebihan dan melampaui batas )
3)      Tidak untuk tujuan keangkuhan (tafakhur)

Contoh : Berpakaian sesuai ajaran Islam menutup aurat,tidak berlebih-lebihan,dsb
  Berhias sesuai ajaran Islam memakai perhiasan tapi tidak berlebihan,memakai wangi-wangian.

7.      BERTAMU DAN MENERIMA TAMU SESUAI AJARAN ISLAM
Bertamu adalah datang berkunjung (melawat,dsb) ke tempat orang lain. Dalam pergaulan bermasyarakat bertamu dan menerima tamu merupakan hal yang lazim dilakukan. Dan oleh karena itu agama Islam memberikan tuntunan sesuai dengan Al Quran dan hadist.
a.       Adab bertamu :
1)      meminta ijin dan mengucapkan salam meminta ijin dapat dengan kata-kata dapat pula dengan ketuka pintu atau tekan tombol bel atau cara-cara lain yang dikenal baik oleh masyarakat setempat. Menurut Rasulullah SAW meminta ijin maksimal boleh dilakukan tiga kali. Apabila idak ada jawabanya seyogyanya yang akan bertamu pulang. Jangan sekali kali masuk rumah orang lain tanpa ijin.
2)      hendaklah memakai pakaian yang pantas, sederhana sesuai dengan kedudukan orang yang kita tamui.
3)      Jangan bertamu sembarang waktu. Bertamulah pada saat yang tepat, saat mana tuan rumah diperkirakan tidak akan terganggu.
4)      Kalau diterima bertamu, jangan terlalu lama sehingga merepotkan tuan rumah. Setelah urusan selesai segeralah pulang.
5)      Jangan melakukan kegiatan yang menyebabka tuan rumah terganggu.
6)      Kalau disuguhi minuman atau makanan hormatilah jamuan itu dengan penuh gembira.
7)      Bila ingi bermalam alangkah baiknya kalau melihat dahulu kemungkinan-kemungkinanya. Apakah tuan rumah mempunyai tempat untuk bermalam atau tidak.
8)      Hendaklah pamit waktu mau pulang.
b.      Adab menerima tamu :
1)      Tamu yag datang hendaklah diterima/ disambut dengan penuh rasa gembira, muka manis dan sikap ramah
2)      jawablah salam dan ucapkanlah selamat datang kemudian persilahkan duduk ditempat yang baik
3)      bila diwaktu tamu datang kita sedang mengerjakan saesuatu dan tidak dapat kita tinggalkan maka kita mita ijin untuk menyelesaikanya.
4)      Berpakaian yang pantas, sopan sesuai kedudukan tamu terhadap kita
5)      Tamu yang datang tidak usah didesak dengan pertanyaan apa maksud kunjungannya, tetapi nantikan saja sampai tamu itu menyatakan dengan kemauanya sendiri.
6)      Memberikan jamuan tamu sesuai dengan kemampuan.
7)      Kalau tamu itu berasal dari luar daerah dan akan bermalam, kita tawari bermalam dirumah kita bila tempat memungkinkan tetapi apabila tidak lebih baik kita diam.
8)      Hindari suatu desakan agar tamu itu segera meninggalkan rumah kita.
9)      Bila tamu telah meminta ijin pulang kita ucapkan terimakasih disertai ucapan selamat jalan.

SEMESTER GENAP
8.      RIDDAH
Riddah adalah keluarnya seseorang dari agama islam kepada kekufuran atau pindah agama lain atau sama sekali tidak beragama. Orang yag melakukan riddah disebut murtad. Islam adalah agama yang diridhi Allah SWT dan menjadi panutan umat manusia, orang yang telah masuk Islam dilarang keluar atau murtad.
Contoh cara memurtadkan umat islam oleh nasrani :
a.       pemberian bantuan sosial
b.      kesaksian-kesaksian palsu melalui matan muslim
c.       penyebaran narkoba
d.      dsb
9.      BERLEBIH-LEBIAHAN
Berlebih-lebihan dalam bahasa Arab dikenal dengan kata tabzir yaitu berlebih-lebihan dalam penggunaan uang, barang, tenaga, waktu dan sebagainya. Tabzir adalah perbuatan haram yag timbul dari enyakit hati yakni hati dan berkepribadian rendah.
Hikmah tidak boros :
a.       Mampu menggunakan segala sesuatu dengan wajar.
b.      Menjauhkan diri dari sikap aniaya dan kufur
c.       Dapat menolong / membantu antar sesama
d.      Dapat menyesuaikan antara kebutuhan dan pendapatan.
Contoh :foya-foya,pemuas hawa nafsu,dsb
10.  MENGGUNJING, ADU DOMBA DAN FITNAH
MENGGUNJING
Menggunjing (ghibah) adalah membicarakan keburukan (aib) orang lain . orang yang sering melakukan ghibah terhadap sesama dilatarbelakangi oleh beberapa motivasi antara lain :
a.       Menceritakan keburukan seseorang kepada oranglain karena ingin menjatuhkannya.
b.      Menceritakan keburukan seseorang kepada oranglain sekedar haya dijadikan sebagai teman gurauan.
Sifat ghibah menunjukkan bahwa pelakunya memiliki jiwa yang sakit, tidak ada yang menjadi keinginannya kecuali melihat orang bertengkar dan bermusuhan, maka dari itu agama Islam melarang seseorang melakukan ghibah.

Cara menjauhi perilaku menggunjing :
a.       Jangan mudah percaya terhadap berita yang kita dengar sebelum diteliti terlebih dahulu kebenarannya sehingga tidak menyesal bila berita itu membawa akibat buruk.
b.      Kita tinggalkan berita yang kita dengar bila tidak berkepentingan.
c.       Memperbanyak meneliti keburukan diri sediri.
d.      Membiasakan lidah berdzikir dan menanamkan pengertian bahwa menggunjing itu adalah dosa karena itu sangat dilarang oleh agama Islam.

ADU DOMBA
Adu Domba (al-namimah) adalah upaya manusia membenturkan seseorang dengan orang lain , dengan cara memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain.  Perkatan buruk seseorang dipindah kepada orang lain disebut “kalamu zil wajhain” dalam ilmu akhlak dan termasuk tindakan yang mendatangkan dosa, maka sangat diarang dalam agama.



FITNAH
Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang ( seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang ). Dalam Al quran fitnah disebut dengan istilah ifkum atau buhtan yang secara harfiah berarti kebohongan.
Perbuatan fitnah sangatlah bernahaya karena pihak yang sama sekali tidak bersalah bisa menjadi tertuduh dan dihakimi sebagai pihak yang benar-benar telah melakukan kesalahan. Kemudharatan begitu besar, baik bagi kehidupan pribadi maupu sosial.
Seorang muslim jika terperangkap dalam fitnah maka harus segera bertaubat. Bila tidak segera bertaubat sebelum matinya Allah akan memberi balasan dengan disediakannya Jahanam.
Fitnah akan menimbulkan tindakan yang tidak terpuji antara lain :
·         Kebencian
·         Permusuhan
·         Perpecahan
·         Pembunuhan
·         Kekafiran
11.  PERJUDIAN
Judi dalam Al quran disebut dengan al maisir termasuk usaha yang tidak memerlukan kerja keras. Pengertian judi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhan.  Didalam judi terdapa beberapa unsur yaitu :
a.       Taruhan berupa uang atau barang berguna lainnya.
b.      Spekulasi atau untung-untungan.
c.       Terdapat salah satu pihak yang dirugikan, yaitu yang mengalami kekalahan dalam judi tersebut.
Judi sangat membahayakan bagi kehidupan manusia. Bahya judi antara lain :
a.       Judi disejajarkan dengan berkurban untuk berhala, dan membahyakan keimanan dan keislaman seseorang.
b.      Judi termasuk perbuatan keji dan kotor
c.       Judi termasuk perbuatan setan
d.      Judi menjauhkan manusia dari kesejahterahan dan kebahagiaan karena berbahaya bagi jiwa, akal, dan akhlak.

12.  KHAMAR DAN NAPZA
KHAMAR
Khamer adalah segala macam minuman yang memabukkan baik yang terbuat dari anggur maupun lainnya. Minuman keras disebut khamer karena mempuyai pengaruh negatif yang dapat maenutup akal.
Pengaruh buruk minuman khamer :
a.       hilangnya akal sehingga merusak kemanusiaannya
b.      merusak kejernihan hati
c.       menghalangi mengingat Allah
d.      membahyakan fisik dan mental akibat kerja alkohol sebagai bahan kimia yang merusak susunan syaraf.
e.       Dapat menjurus kepada permusuhan dan kebencian.
NAPZA
NAPZA (Narkotika,Alkohol,Psikotropika,Zat-zat Adiktif) adalah zat atau obat yang apabila digunakan (dengan cara diminum,dihirup,dihisap,disuntikkan,dll) maka akan memberi pengaruh (negatif yang amat banyak)pada jasmani dan rohani pemakainya.
Jika belajar sejarah pada awalnya obat-obatan jenis NAPZA dimanfaatkan untuk tujuan yang sangat mulia, yakni untuk mengurangi rasa sakit, mengobati orang yag sakit, namun lambat laun fungsi ini disalahgunakan seiring dengan penemuan-penemuan tanaman atau bahan lain yang dapat menimbulkan kepuasan atas perubahan perilaku, pikiran, dan perasaan seseorang. Penyalahgunaan NAPZA pada hakikatnya bertentangan dengan agama, dan membahyakan bagi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
a.       Pengaruh buruk NAPZA  :
Dampak penyalahgunaan NAPZA dapat enimbulkan berbagai macam bahaya atau kerugian antara lain :
1)      Terhadap diri sendiri
·         Dapat merubah kepribadian seseorang secara drastis
·         Menimbulkan sifat masa bodoh terhadap kehidupan
·         Semangat belajar/bekerja menurun
·         Menjadi pemalas, bahkan hidup santai
2)      Terhadap keluarga
·         Tidak malu melakukan pencurian, bahkan mejual barang-barang dirumah.
·         Tidak lagi menjaga sopan santun, bahkan berani kepada orangtua.
·         Mencemarkan nama keuarga
3)      Terhadap kehidupan sosial masyarakatelamatan umum
·         Bebuat tidak senonoh denga oranglain
·         Mengganggu ketertiban umum, misalnya kebut-kebutan, perkelahinan, dan lain-lain
·         Menimbulkan bahaya bagi ketentraman dan keselamatan umum.
4)      Terhadap bangsa dan negara
·         Rusaknya generasi muda pewaris bangsa yang seharusnya melanjutkan estafeta perjuangan bangsa
·         Hilangnya rasa patriotisme, cinta, bangga, terhadap bangsa dan negara, sehingga akan memudahkan pihak-pihak lain untuk menglundupan yang sangat merhancurkan negara.
·         Timbulnya penyelundupan yang sangat merugikan negara
b.      Sanksi hukum bagi pembuat, pengedar, dan pengguna NAPZA
1)      UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2)      UU No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika
3)      UU No. 22 tahun 1997 tentang narkotik
c.       Upaya-upaya menjauhi penggunaan narkotika
1)      Pencegahan secara dini melalui berbagai kegiatan berupa : penyuluhan, seminar, ceramah, sarasehan, diskusi, dll
2)      Pengawasan dan pengendalian dengan kegiatan berupa : patroli dan razia ditempat-tempat yag dianggap rawan seperti diskotik, karaoke,dll
3)      Penindakan dan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan NAPZA dengan berpedoman KUHP dikaitka UU yang berkaitan dengan tindak pidana yang terjadi.



13.  RISYWAH DAN PENYAKIT MASYARAKAT
RISYWAH
Risywah adalah suatu tindakan baik memberi maupun menerima uang atau lainnya dengan tujuan mengubah hukum atau undang-undang yang haram menjadi halal atau yang benar disalahkan. Orang yang memberi uang suap disebut ar rasyi sedangkan orang yang menerima suap disebut al murtasyi.
Suap menyuap merupakan penyakit yang berbahaya bagi keselamatan masyarakat. Jika suap menyuap menjadi budaya, maka pasti akan hancurlah sendi-sendi keadilan, nilai nilai moral merosot dan penguasaan materi akan menonjol, baik dikalangan penguasa maupun rakyat.
Akibat suap-menyuap :
·         melanggar aturan agama islam
·         merusak hubungan mekanisme masyarakat
·         terganggunya ketentraman kerja
·         kegelisahan jiwa dalam kehidupan
PENYAKIT MASYARAKAT
Penyakit Masyarakat adalah suatu kebiasaan manusia yang mendatangkan keburukan (perbuatan jahat)dan dapat mengganggu ketentraman orang banyak serta merugikan berbagai  pihak. Yang termasuk penyakit masyarakat adalah pencurian, perampasan, kekerasan, penyimpangan seksual, judi, dsb.
Penyimpangan seksual adalah hubungan seksual(kelamin) yang dilakukan oleh pria dengan wanita di luar jalur pernikahan.
a.         Bahaya perbuatan zina
1)        Pencemaran kelamin, pencampuradukan keturunan.
2)        Penularan penyakit kelamin, misal AIDS
3)        Keretakan keluarga berakibat perceraian
4)        Teraniayanya anak-anak yang tidak berdosa .
5)        Pembebasan pada masyarakat untuk memelihara dan mengasuh anak-anak yang teraniaya dan tidak berdosa.
b.      Cara mencegah dan menghidari penyimpangan seksual
1)      Menjauhi pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan
2)      Mengisi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan
3)      Menjauhi tempat-tempat maksiat
4)      Selalu mendekatkan diri kepada Allah dan mendalami ajaran agama
5)      Jika sudah mempunyai kemampuan, baik fisik maupun mental sebaiknya segera menikah
D.    ANALISIS DALIL
1.      Etos Kerja (QS. At-Taubah : 105)
Artinya : “Dan  Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

2.      Produktivitas Kerja (QS. Al-Baqarah : 148)
Artinya :“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

3.   Adil (QS. An-Nahl : 90)
Artinya :“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.


4.   Bijaksana (QS. An-Nahl : 125)
Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

5.        Harga Diri (QS. Al-Hujurat : 13)
Artinya :“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.

6.        Qona’ah (HR. Imam Muslim)
Artinya :“Sungguh berbahagialah orang yang telah beragama Islam serta ia telah mencukupkan diri dengan rizkinya dan merasa qana’ah kepada Allah dengan apa yang telah diberikan kepadanya”

7.        Disiplin (QS. An-Nisa’ : 59)
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

8.        Etika Pergaulan : Pria, Wanita (QS. An-Nur : 31)
Artinya :“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.

9.        Pergaulan Sesama Muslim (QS. Al-Hujurat : 10)
Artinya :“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

10.    Pergaulan dengan Pemeluk Agama Lain (QS. Al-Muntahanah : 8)
Artinya :“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil”.
11.    Berpakaian dan Berhias Sesuai dengan Ajaran Islam (QS. Al-A’raf : 31)
Artinya :“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

12.    Bertamu dan Menerima Tamu (HR. Bukhari)
Artinya :“Dari Abi Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia menghormati tamunya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia menyambung silaturrahim. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau lebih memilih diam”.

13.    Riddah (QS. Al-Baqarah : 217)
Artinya :“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.



14.    Berlebih-lebihan (QS. Al-An’am : 141)
Artinya :“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.

15.    Menggunjing (QS. Al-Hujarat : 12)
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

16.    Adu Domba (QS. Al-Qolam : 10 - 11)
Artinya :“Dan janganlah kamu ikuti Setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,

17.    Fitnah (QS. An-Nur : 11)
Artinya :“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat Balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar”.

18.    Perjudian (QS. Al-Maidah : 90 - 91)
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”.

19.    Khamer (HR. Abu Daud)
Artinya :“Dari Ibnu Umar, Nabi SAW. Bersabda : “Allah melarang khamer, peminumnya, penyajinya, pembelinya, penjualnya, pembuatnya, tempat pembuatannya, pembawanya, dan penerimanya”.

20.    NAPZA (HR. Imam Muslim)
Artinya :“Setiap yang memabukan adalah khamer dan setiap khamer adalah haram”.

21.    Risywah (QS. Al-Baqarah : 188)
Artinya :“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.

22.    Penyakit Masyarakat (QS. Al-Isro : 32)
Artinya :“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.

Dari dalil keseluruhan tentang akhlak terpuji dan akhlak tercela kami menyimpulkan bahwa dalil yang digunakan sudah sesuai dengan masing-masing konsep. Yaitu dengan analisis sebagai berikut:
o   Dalil-dalil pada akhlak terpuji secara jelas Allah memerintahkan kepada manusia untuk melaksanakan setiap amalan terpuji.
o   Dalil-dalil pada akhlak tercela secara tegas Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjauhi dan menghindari sifat tercela yaitu dari kata “janganlah” dan “jauhilah” disertai dengan ancaman.

E.  HASIL ANALISIS
Agama adalah akhlak. Puncak keberagamaan seseorang bukan dinilai dari status agamanya. Tapi, dari kelakuan dan tingkah lakunya. Apakah betul pendidikan akhlak telah gagal? Apakah hanya pendidikan Islam saja yang gagal? Apakah bukan pendidikan kita yang gagal?
Menurut saya, pendidikan semua agama di Indonesia sampai pada batas tertentu telah gagal, bukan hanya pendidikan agama Islam. Tetapi proses internalisasi nilai-nilai agama ini yang tidak berjalan seperti yang kita harapkan.
Pendidikan kita telah gagal dalam membangun karakter anak bangsa. Awal 1970-an Mohtar Lubis menulis tentang karakter negatif bangsa kita, yang tampaknya sampai sekarang subtansi tulisan itu belum membaik bahkan bisa jadi malah semakin memburuk.
Indikatornya adalah beberapa fakta tindakan negatif  yang muncul saat ini tetapi belum ada pada saat itu, antara lain pengeroyokkan anggota geng putri terhadap sesama pelajar purti. Juga fakta adanya pengeroyokkan oleh senior terhadap yunior seperti yang dilakukan oleh siswa lembaga pendidikan lainnya.
Pengeroyokkan oleh beberapa polisi terhadap ahli sejarah UI beberapa tahun lalu menunjukkan bahwa pendidikan dalam sekolah kepolisian gagal. Dugaan kuat terlibatnya banyak perwira tinggi dan menengah dalam berbagai peristiwa pelanggaran HAM juga menjadi indikator dari lemahnya pendidikan untuk membentuk karakter dari akademi militer yang notabene merupakan pendidikan yang paling selektif dan paling mahal di Indonesia.
Rendahnya etika jabatan dari aparat penegak hukum seperti yang kita baca di media juga menunjukkan rendahnya mutu pembentukan karakter dan akhlak dalam pendidikan kedinasan lembaga penegak hukum. Perilaku banyak pengacara dalam perdagangan perkara didalam proses peradilan kita, apapun agamanya, menunjukkan bahwa banyak universitas terkemuka juga gagal dalam membentuk karakter anak bangsa.
1.        Tantangan dunia pendikan kita
          Salah satu unsur utama dari akhlak atau karakter ialah kejujuran. Dan kita harus berani mengakui bahwa kejujuran adalah sesuatu yang kian hari kian langka. Ada yang terpaksa tidak jujur. Misalnya guru yang membantu siswa mengerjakan soal ujian Nasional. Kalau si guru tidak membantu murid, maka angka kelulusan sekolahnya(swasta) akan rendah. Akibatnya sekolah itu akan tutup.
Sekoalah yang mutu gurunya tinggi(biasanya mahal) bisa melarang siswa nyontek dan menindak guru yang membiarkan penyontekan.  Ada seoarang kepala sekolah yang menyatakan bahwa sekolahannya ketika ulangan tidak ada guru yang mengawasi, karena kalau ada siswa yang nyontek akan ada siswa lain yang akan melaporkannya.
Disekolah tersebut ada kantin yang juga tidak ada penjagannya. Semua siswa mengambil makanan/minuman lalu membayar dan mengambil sendiri uang kembaliannya. “Kantin Kejujuran” dan ulangan tanpa diawasi seperti itu akan sangat bermanfaat dalam menanamkan kejujuran kedalam diri siswa.
Kita perlu mendorong dua latihan kejujuran itu dilakukan oleh sekolah, tetapi jangan latah. Di Jawa Timur lebih dari 200 sekolah mencoba melakukannya dalam waktu singkat. Saya kuatir jika hal itu dipaksakan , sehingga menjadi massal tanpa melihat kelayakkan dari progam yang baik itu. Kita harus berhati-hati bertindak supaya masyarakat tidak kehilangan kepercayaan terhadap progam yang baik itu.
Ada tulisan seorang guru sekolah Karolik tentang pengalaman mendidik kejujuran kepada muridnya. Dia bicara tentang pentingnya kejujuran dan menyatakan bahwa orang yang jujur akan menjadi orang yang beruntung. Para muridnya membantah pendapat guru itu dan kenyataan menunjukkan bahwa yang jujur akan buntung, tidak untung. Jadi pengalaman didalam masyarakat kita untuk tidak jujur dan tidak saling percaya.
Seorang ilmuwan yang mengambil S3 di Jepang menulis di koran tentang pengalamannya yang menunjukkan bahwa kejujuran muncul sangat nyata di dalam kehidupan masyarakat Jepang, padahal mereka tidak banyak bicara tentang agama. Dia menemani anaknya bermain-main di taman. Karena harus mengikuti anaknya, tanpa terasa tasnya tertinggal.
Setelah berjalan cukup jauh dan lama, dia baru sadar dan kembali untuk mengambil tas tersebut. Ternyata sudah tidak ada. Dia mendatangi pos polisi terdekat untuk melaporkan masalahnya. Ternyata tasnya sudah ada disana, diantarkan oleh seseorang yang menemukannya. Dia juga pernah mengalami poselnya jatuh di bis kota. Saat mencoba mencari di kantor perusahaan operator bis kota, ternyata ponselnya sudah ada disana.
Masyarakat Jepang tampaknya sudah terbiasa berlaku jujur seperti itu. Mereka dididik untuk jujur oleh masyarakatnya. Disanapun ternyata masih ada juga pejabat yang korupsi, tetapi yang korupsi itu umumnya akan mendapat kan hukuman, baik secara hukum atau moral.
Di Bali dulu ada kebiasaan bahwa di dalam suatu banjar kalau seseorang mencuri, maka dia akan dikucilkan dan tidak ada seorang pun yang akan mengajaknya berbicara. Maka masyarakat mendidik nya untuk jujur. Saya tidak tahu apakah tradisi yang begitu hebat masih bisa tetap bertahan.
Sedang didalam masyarakat kita saat ini, mereka yang amat layak di duga telah melakukan korupsi tetapi tidak terkena tindakan hukum, ternyata masih dihormati masyarakat. Sikap masyarakat seperti itu akan lebih efektif merusak akhlak ketimbang pengajaran agama untuk membina akhlak yang lebih bersifat kognitif.
Tak putus-putusnya kita meratapi nasip malang yang menimpa Indonesia yang alamiyah kaya dan pemimpinnya juga kaya, tetapi rakyatnya miskin. Ironis sekali memnag fakta yang harus kita saksikan itu. Umat islam sebagani kolompok mayoritas bangsa indonesia, banyak tokohnya yang mengenang zaman ke emasan islam sekian abad lalu dan ingin kembali ke era itu. Sabagian lagi ingin meniru bangsa di dunia barat. Sabagian lagi yang lain mengacu kepada pemikiran tokoh-tokoh islam mutahir dari berbagai negara.
Salah satu tokoh yang layak kita kaji gagasannya ialah malik bin nabi dari al jazair yang wafat sekitar tahun 1970-an. Sekitar 50-an tahun lalu pernah meramalkan bahwa dunia islam akan beralih dan tunduk pada tarikan grafitasi jakarta, sebagai mana dulu pernah tunduk pada tarikan grafitasi kaero dan damaskus. Entah bagai mana tanggapan tokoh pemikir itu seandainya masih hidup dan melihat kenyataan yang bertentangan dengan perkiraannya.
Malik bin nabi menujukkan kita beberapa jalan menuju kebangkitan. Pertama, kita harus memahami unsur-unsur pembentuk peradapan, yaitu manusia, tanah dan waktu. Manusia adalah unsur utama karna ia adalah pelaku sejarah dan pencipta peradapan. Tanah ialah sumberdaya alam yang dengannya manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Waktu dalam pandangan malik bin nabi adalah nilainya dalam kehiduapan manusia dan hubungannya dengan sejarah, kebangkitan ilmu, produktifitas dan pencapaian peradapan.
Kedua, walaupun kita sudah memiliki ketiga unsur tadi dan sudah mengelolanya dengan baik, itu tidak menjamin terbentuknya suatu peradaban. Harus ada katalisator yang akan memmatangkannya sebagai mana oksigen dan hidrogen tidak akan membentuk air kalau tidak ada katalisator yang menhubungkannya. Katalisator dalam peradaban ialah agama (islam).
Ketiga, kita harus memiliki metode berpikir dan bekerja tersendiri yang sesuai dengan metode Islam. Peradaban barat dasarnya adalah peradaban Romawi. Peradban Islam dasarnya ialah Tauhid yang bersumber dari wahyu Illahi. Keempat, Malik mengajak Muslimin untuk memiliki etos kerja yang tinggi.
Untuk memenuhi gagasan Malik bin Nabi itu, kita harus mendidik unsur utamannya yaitu manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan mampu menjadi khalifatullah fil ard.
Guru yang baik berperan sebagai fasilitator, yaitu terus berusaha memantik kemampuan siswa termasuk bakatnya. Terutama kepada para siswa yang “lamban”. Seharusnya prosentase proses siswa belajar harus lebih besar dari pada proses guru mengajar.
Menurut Kompas 27/10/2009, berdasarkan pengujian yang pernah dilakukan Depdiknas, sekitar 77,85% guru SD tidak layak menjadi guru karena pendidikannya tidak memenuhi syarat. Hasil tes umum untuk guru TK/SD rata-ratanya hanya 34,26%, sedangkan untuk guru diluar rata-ratanya 40,15%. Banyak terjadi ketidak sesuaian keilmuan guru dengan mata pelajaran yang diajarkan, sehingga kompetensi guru itu dipertanyakan. Perlu ada upaya untuk memberi pelatihan khusus bagi guru-guru seperti itu, termasuk bagi guru swasta, dengan dukungan dana APBN.
Banyak orang-orang Indonesia menginginkan anaknya menjadi juara kelas. Umumnya, pertanyaan apa yang membuat orang tua bangga terhadap anak-anaknya, jawabanya ialah juara kelas. Kepintaran seseorang dalam dunia akademis bukan penentu tunggal dalam kesuksesan hidup. Bahkan sebetulnya bukan itu pula tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ialah untuk memperbaiki cara berpikir seseorang dan sekaligus membebaskan dari berbagai mitos yang membelenggunya.
Kita perlu memikirkan kembali makna pembelajaran, yaitu apakah untuk membebaskan diri dari berbagai belenggu dengan cara lebih terbuka atau hanya untuk memintarkan secara akademis. Einstein mengatakan bahwa “ukuran kecerdasan manusia sebenarnya terletak pada kemampuannya untuk berubah”.
Tampaknya pendidikan kita belum menyentuh pendidikan watak(karakter). Walaupun akhir-akhir ini banyak sekali yang gencar tentang masalah pendidikan karakter (kurikulum K13). Selama ini pendidikan agama yang seharusnya menjadi pendidikan karakter tidak berhasil karena pendekatannya hanya pada otak kiri(dalam bentuk pengetahuan yang harus dihafal) dan tidak menyentuh otak kanan(merasakan, menghayati dan mengubah prilaku). Metode pembentuk karakter : 1. Pembiasaan; 2. Keteladanan; 3. Sentuhan Qalbu melalui kata hikmah dan penanaman nilai; 4. Kisah-kisah.
Pendidikan kita gagal dalam menghasilkan warga negara yang berakhlak atau berkarakter. Proses pendidikan nasional terkesan menganut asas suject-matter oriented yaitu bagaimana memberi peserta didik begitu banyak informasi kognitif dan motorik yang terkadang justru kurang relevan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan psikologis mereka. Sudah saatnya mengubah asas itu menjadi asas student oriented, yang lebih menekankan pada pertumbuhan, perkembangan dan kebutuhan secara utuh, baik lahir maupun batin.
2.         UN, Mutu Guru, dan Kejujuran
Sebuah survey menunjukan bahwa selama ini banyak sekolah di berbagai kota di Jatim tidak jujur dalam menyelenggarakkan UN. Banyak kabupaten yang hanya sekitar 48% sekolah di dalam wilayahnya yang jujur dalam penyelenggarakan UN. Saya menduga di banyak propinsi lain kondisinya juga tidak lebih baik, bahkan mungkin lebih buruk.
a.      Dilema sekolah Swasta
Mengapa mereka sampai hati melakukan perbuatan yang amat tercela itu? Banyak sekolah swasta kalau tidak membantu siswanya dalam UN dengan cara negatif, maka siswa yang lulus jumlahnya amat kecil. Akibatnya jumlah siswa baru yang akan masuk pada tahun berikutnya akan merosot sehingga besar kemungkinan sekolah tersebut akan mengalami defisit yang mungkin berujung pada penutupanya.
Maka banyak sekolah swasta yang menghadapi dilema, antara menanamkan kejujuran dan menutup sekolah. Kalau pilihannya adalah penutupan sekolah yang bersifat faktual dengan kejujuran yang sifatnya ideal, banyak yang cenderung tidak memilih kejujuran.
b.      Moratorium UN
Mengapa mereka amat kuatir siswa itu banyak tidak lulus? Karena guru yang mengajar di banyak sekolah itu yang umumnya swasta, memang tidak baik mutunya. Melihat kondisi amat menyedihkan itu, banyak pihak termasuk para ahli pendidikan mengusulkan kepada pemerintah untuk tidak lagi menyelenggarakkan Ujian Nasional yang sangat membebani siswa dan di anggap lebih banyak mudhratnya. Walaupun toh baru-baru ini baru di adakan Ujian Nasional Berstandar Komputer, yang menurut hemat saya masih belum merata di seluruh pelosok negeri. Karna sistem sarana-prasarana yang kurang memadai(khususnya sekolah swasta).
Menurut saya jalan keluar yang tepat dan realistis ialah menghentikan untuk sementara UN itu selama 5-6 tahun. Dana untuk penyelenggaraan UN itu dapat digunakan untuk memenuhi sistem sarana-prasaran di Indonesia(termasuk yang swasta). Kemudian menambah jumlah mata pelajaran yang di ujikan, yaitu mata pelajaran Sejarah Nasional. Penguasaan terhadap sejarah bangsa dan negara diperlukan oleh setiap siswa supaya memahami proses lahirnya bangsa dan negara, perkembanganya saat ini dan masa depannya. Tetapi harus dipersiapkan supaya guru mapel sejarah itu betul-betul mampu memberikan pelajaran dengan baik. Mampu memberi pemahaman tentang sejarah sebagai proses bukannya hanya urut-urutan peristiwa.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Rendahnya mutu pendidikan Islam dewasa ini, disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah: penguasaan sistem dan metode, bahasa sebagai alat untuk memperkaya persepsi, dan ketajaman interpretasi (insight), kelemahan kelembagaan (organisasi), kelemahan ilmu dan teknologi.  Sementara itu menurut Syafaruddin, faktor yang menyebabkan mutu pendidikan rendah adalah terletak pada unsur-unsur dari sistem pendidikan itu sendiri, yakni pada faktor kurikulum, sumberdaya ketenagaan, sarana dan fasilitas, manajemen, pembiayaan pendidikan, dan kepemimpinan merupakan faktor yang perlu dicermati. Di samping itu, faktor eksternal berupa: ekonomi tak berpihak terhadap pendidikan, sosial budaya, serta rendahnya pemanfaatan sains dan teknologi. Apabila hal ini menjadi fokus, maka pendidikan Islam harus didesak untuk melakukan inovasi yang menuntut perombakan untuk dapat mewujudkan pendidikan Islam yang bermutu dan unggul.
Deskripsi ini amat jelas kalau merujuk kepada Maqolah Imam Syafi’i: Barang siapa yang ingin unggul di dunia, harus dengan ilmu. Dan barang siapa yang ingin unggul di akhirat, harus dengan ilmu. Dan barang siapa yang ingin unggul pada dua-duanya, juga harus dengan ilmu”. (Kitab Ta’lim Muta’alim)
Disamping itu dalam era globalisasi ini terdapat peluang-peluang, karena adanya suasana yang lebih terbuka dan saling ketergantungan dalam berbagai aspek kehidupan manusia dan globalisasi itu sudah dirasakan keberadaannya dan sedang berlangsung dalam aspek kehidupan manusia, pendidikan, politik, ekonomi, kebudayaan dan sebagainya.
Dengan demikian dilihat dari segi ajaran maupun sosiologi pendidikan, maka sistim pendidikan Islam Indonesia menjadi sub sistim pendidikan Nasional sebagaimana yang dicita-citakan. Dan secara politik pendidikan Indonesia menempati posisi yang aman, sehingga yang perlu saat ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan Islam agar tetap superior sebagaimana yang telah dicapai pada zaman klasik.


Daftar Pustaka
Munir Abdullah. 2010. Catatan Cinta Seorang Guru. Yogyakarta: Pedagogia.
Ajat Sudrajat. 2008. et.all. Din al-Islam Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Umum. Yogyakarta: Un Press.
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem pendidikan Nasional)
Koran Harian KOMPAS.  2005
UU Guru dan Dosen 2015: Diberi Waktu 10 Tahun Dapatkan Sertifikasi”, Harian MEDIA INDONESIA.
www.fajar.co.id/read-20120427221821-2013. ujian-nasional-dalam-sorotan.
http://news.detik.com/read/2011/06/16/111058/1661566/10/

http://cucumashaikalhikam.blogspot.co.id/2015/05/prospek-dan-tantangan-pendidikan-agama.html

Share:

No comments:

Post a Comment

JOIN US !

JOIN US !

KONTAK REDAKSI

Jl. Raya Kepuharjo 18A PPAI An-Nahdliyah
Karangploso Malang. Kode Pos : 65162.
Contac Person : 081282577492 - 081235248670